Suatu ketika beberapa kyai dari NU diantaranya KH. Sahal Mahfudz, Gus Dur, Gus Mus dan 2 orang lagi dari PP Lakpesdam NU datang ke Arab Saudi untuk bertemu dengan Syaikh bin Baz, ketua Lajnah Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wa al-ifta’ (Komisi Fatwa) Arab Saudi, pada tanggal 14 Februari tahun 1987 M.
Ada 4 hal yang ditanyakan oleh Syaikh bin Baz tentang Nahdlatul Ulama. Syaikh Bin Baz bertanya: “Apa benar jamaah Nahdlatul Ulama adalah ‘ubbad al-qubur (penyembah kubur)?”
Gus Dur menjawab: “Tidak benar Syaikh. Yang benar Nahdlatul Ulama menganjurkan ziarah kubur.”
Syaikh bin Baz bertanya: “Apa benar bahwa Nahdlatul Ulama adalah ahl al-bida’ (ahli bid’ah)?”
Gus Dur menjawab: “Tidak benar Syaikh, Nahdlatul Ulama senang kalau shalat Shubuh pakai Qunut.”
Syaikh bin Baz kemudian berkata: “Kalau Qunut bukan bid’ah.”
Pertanyaan berikutnya dari Syaikh Bin Baz: “Berapa anggota Nahdlatul Ulama?”
Gus Dur menjawab: “40 juta orang.”
Gus Mus menambahi: “Bahkan lebih dari itu!”
Syaikh bin Baz terkejut karena pengikut Nahdlatul Ulama lebih banyak dari masyarakat Arab.
Dan Syaikh bin Baz bertanya: “Berapa anggaran dana untuk Nahdlatul Ulama?”
Ternyata para kyai NU itu hanya bisa tertawa tak bisa menjawab.
(KH. Ma’ruf Khozin (Mantan Ketua LBM NU Surabaya menyatakan bahwa kisah ini pernah diceritakan oleh KH. Imam Ghazali Said (Pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Surabaya), saat Turba PCNU Surabaya di Kec. Tambaksari 2006 dan ditemukan pula di Buku Asad Ali bahwa hal itu terjadi pada 14 Februari 1987).
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisa ini, amin.